a. Penyiapan Sarana dan Peralatan
1) Kandang
Iklim kandang yang cocok untuk beternak ayam petelur meliputi persyaratan temperatur berkisar antara 32,2–35 °C, kelembaban berkisar antara 60–70%, penerangan dan atau pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada, tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang serta sirkulasi udara yang baik,
jangan membuat kandang dengan permukaan lahan yang berbukit karena menghalangi sirkulasi udara dan membahayakan aliran air permukaan bila turun hujan, sebaiknya kandang dibangun dengan sistem terbuka agar hembusan angin cukup memberikan kesegaran di dalam kandang. Untuk kontruksi kandang tidak harus dengan bahan yang mahal, yang penting kuat, bersih dan tahan lama. Selanjutnya perlengkapan kandang hendaknya disediakan selengkap mungkin seperti tempat pakan, tempat minum, tempat air, tempat ransum, tempat obat-obatan dan sistem alat penerangan.
Iklim kandang yang cocok untuk beternak ayam petelur meliputi persyaratan temperatur berkisar antara 32,2–35 °C, kelembaban berkisar antara 60–70%, penerangan dan atau pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada, tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang serta sirkulasi udara yang baik,
jangan membuat kandang dengan permukaan lahan yang berbukit karena menghalangi sirkulasi udara dan membahayakan aliran air permukaan bila turun hujan, sebaiknya kandang dibangun dengan sistem terbuka agar hembusan angin cukup memberikan kesegaran di dalam kandang. Untuk kontruksi kandang tidak harus dengan bahan yang mahal, yang penting kuat, bersih dan tahan lama. Selanjutnya perlengkapan kandang hendaknya disediakan selengkap mungkin seperti tempat pakan, tempat minum, tempat air, tempat ransum, tempat obat-obatan dan sistem alat penerangan.
Bentuk-bentuk
kandang berdasarkan sistemnya dibagi menjadi dua:
- Sistem kandang koloni, satu kandang untuk banyak ayam yang
terdiri dari ribuan ekor ayam petelur;
- Sistem kandang individual, kandang ini lebih dikenal dengan
sebutan cage. Ciri dari kandang ini adalah pengaruh individu di dalam kandang
tersebut menjadi dominan karena satu kotak kandang untuk satu ekor ayam.
Kandang sistem ini banyak digunakan dalam peternakan ayam petelur komersial.
Jenis kandang
berdasarkan lantainya dibagi menjadi tiga macam yaitu:
-
kandang dengan lantai liter, kandang ini dibuat dengan
lantai yang dilapisi kulit padi, pesak/sekam padi dan kandang ini umumnya
diterapkan pada kandang sistem koloni;
-
kandang dengan lantai kolong berlubang, lantai untuk sistem
ini terdiri dari bantu atau kayu kaso dengan lubang-lubang diantaranya, yang
nantinya untuk membuang tinja ayam dan langsung ke tempat penampungan;
-
kandang dengan lantai campuran liter dengan kolong
berlubang, dengan perbandingan 40% luas lantai kandang untuk alas liter dan 60%
luas lantai dengan kolong berlubang (terdiri dari 30% di kanan dan 30% di
kiri).
2)
Peralatan
1. Litter (alas lantai)
Alas lantai/litter harus dalam
keadaan kering, maka tidak ada atap yang bocor dan air hujan tidak ada yang
masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai
campuran dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau
hasi serutan kayu dengan panjang antara 3–5 cm untuk pengganti kulit
padi/sekam.
2. Tempat bertelur
Penyediaan tempat bertelur agar
mudah mengambil telur dan kulit telur tidak kotor, dapat dibuatkan kotak ukuran
30 x 35 x 45 cm yang cukup untuk 4–5 ekor ayam. Kotak diletakkan dididing
kandang dengan lebih tinggi dari tempat bertengger, penempatannya agar mudah
pengambilan telur dari luar sehingga telur tidak pecah dan terinjak-injak serta
dimakan. Dasar tempat bertelur dibuat miring dari kawat hingga telur langsung
ke luar sarang setelah bertelur dan dibuat lubah yang lebih besar dari besar
telur pada dasar sarang.
3. Tempat bertengger
Tempat bertengger untuk tempat
istirahat/tidur, dibuat dekat dinding dan diusahakan kotoran jatuh ke lantai
yang mudah dibersihkan dari luar. Dibuat tertutup agar terhindar dari angin dan
letaknya lebih rendah dari tempat bertelur.
4. Tempat makan, minum dan tempat grit
Tempat makan dan minum harus
tersedia cukup, bahannya dari bambu, almunium atau apa saja yang kuat dan tidak
bocor juga tidak berkarat. Untuk tempat grit dengan kotak khusus
3)
Penyiapan Bibit
Ayam petelur yang akan dipelihara
haruslah memenuhi syarat sebagai berikut, antara lain:
Ayam petelur harus sehat dan tidak cacat fisiknya.
1.
Pertumbuhan dan perkembangan normal.
2.
Ayam petelur berasal dari bibit yang diketahui
keunggulanny
Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit/DOC (Day
Old Chicken) /ayam umur sehari:
- Anak ayam (DOC ) berasal dari induk yang sehat.
1.
Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya .
2. Tidak
terdapat kecacatan pada tubuhnya.
3.
Anak ayam mempunyak nafsu makan yang baik.
4.
Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram.
5.
Tidak ada letakan tinja diduburnya. Penyiapan Bibit
-
Ayam petelur yang akan dipelihara haruslah memenuhi syarat
sebagai berikut, antara lain:
- Ayam petelur harus sehat dan tidak cacat fisiknya.
- Pertumbuhan dan perkembangan normal.
- Ayam petelur berasal dari bibit yang diketahui keunggulannya.
Pemilihan Bibit dan Calon Induk
Penyiapan bibit ayam petelur yang berkreteria
baik dalam hal ini tergantung sebagai berikut:
1. Konversi Ransum.
Konversi ransum merupakan
perabandingan antara ransum yang dihabiskan ayam dalam menghasilkan sejumlah
telur. Keadaan ini sering disebut dengan ransum per kilogram telur. Ayam yang
baik akan makan sejumlah ransum dan menghasilkan telur yang lebih banyak/lebih
besar daripada sejumlah ransum yang dimakannya. Bila ayam itu makan terlalu
banyak dan bertelur sedikit maka hal ini merupakan cermin buruk bagi ayam itu.
Bila bibit ayam mempunyai konversi yang kecil maka bibit itu dapat dipilih,
nilai konversi ini dikemukakan berikut ini pada berbagai bibit ayam dan juga
dapat diketahui dari lembaran daging yang sering dibagikan pembibit kepada
peternak dalam setiap promosi penjualan bibit ayamnya.
2. Produksi Telur.
Produksi telur sudah tentu menjadi
perhatian. Dipilih bibit yang dapat memproduksi telur banyak. Tetapi konversi
ransum tetap utama sebab ayam yang produksi telurnya tinggi tetapi makannya
banyak juga tidak menguntungkan.
3. Prestasi bibit dilapangan/dipeternakan.
Apabila kedua hal diatas telah baik
maka kemampuan ayam untuk bertelur hanya dalam sebatas kemampuan bibit itu.
Contoh prestasi beberapa jenis bibit ayam petelur dapat dilihat pada data di
bawah ini. - Babcock B-300 v: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen
house) 270, ransum 1,82 kg/dosin telur.
- Dekalb Xl-Link: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 255-280, ransum 1,8-2,0 kg/dosin telur.
- Hisex white: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 288, ransum 1,89 gram/dosin telur.
- H & W nick: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 272, ransum 1,7-1,9 kg/dosin telur.
- Hubbarb leghorn: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house)260, ransum 1,8-1,86 kg/dosin telur.
- Ross white: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 275, ransum 1,9 kg/dosin telur.
- Shaver S 288: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house)280, ransum 1,7-1,9 kg/dosin telur.
- Babcock B 380: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 260-275, ransum 1,9 kg/dosin telur.
- Hisex brown: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house)272, ransum 1,98 kg/dosin telur.
- Hubbarb golden cornet: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 260, ransum 1,24-1,3 kg/dosin telur.
- Ross Brown: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 270, ransum 2,0 kg/dosin telur.
- Shaver star cross 579: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 265, ransum 2,0-2,08 kg/dosin telur.
- Warren sex sal link: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 280, ransum 2,04 kg/dosin telur.
b. Pemeliharaan
1. Sanitasi dan Tindakan Preventif
Kebersihan lingkungan kandang
(sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha pencegahan penyakit yang
paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yang ulet/terampil saja. Tindakan
preventif dengan memberikan vaksin pada ternak dengan merek dan dosis sesuai catatan
pada label yang dari poultry shoup.
2. Pemberian Pakan
Untuk pemberian
pakan ayam petelur ada 2 (dua) fase yaitu fase starter (umur 0-4 minggu) dan
fase finisher (umur 4-6 minggu).
Kualitas dan
kuantitas pakan fase starter adalah sebagai berikut:
-
Kwalitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein
22-24%, lemak 2,5%, serat kasar 4%, Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%, ME
2800-3500 Kcal.
-
Kwantitas pakan terbagi/digolongkan menjadi 4 (empat)
golongan yaitu minggu pertama (umur 1-7 hari) 17 gram/hari/ekor; minggu kedua
(umur 8-14 hari) 43 gram/hari/ekor; minggu ke-3 (umur 15-21 hari) 66
gram/hari/ekor dan minggu ke-4 (umur 22-29 hari) 91 gram/hari/ekor. Jadi jumlah
pakan yang dibutuhkan tiap ekor sampai pada umur 4 minggu sebesar 1.520 gram.
Kwalitas dan
kwantitas pakan fase finisher adalah sebagai berikut:
-
Kwalitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein
18,1-21,2%; lemak 2,5%; serat kasar 4,5%; kalsium (Ca) 1%; Phospor (P) 0,7-0,9%
dan energi (ME) 2900-3400 Kcal.
-
Kwantitas pakan terbagi/digolongkan dalam empat golongan
umur yaitu: minggu ke-5 (umur 30-36 hari) 111 gram/hari/ekor; minggu ke-6 (umut
37-43 hari) 129 gram/hari/ekor; minggu ke-7 (umur 44-50 hari) 146
gram/hari/ekor dan minggu ke-8 (umur 51-57 hari) 161 gram/hari/ekor. Jadi total
jumlah pakan per ekor pada umur 30-57 hari adalah 3.829 gram.
Pemberian minum disesuaikan dangan umur ayam,
dalam hal ini dikelompokkan dalam 2 (dua) fase yaitu:
- Fase starter (umur 1-29
hari) kebutuhan air minum terbagi lagi pada masing-masing minggu, yaitu
minggu ke-1 (1-7 hari) 1,8
lliter/hari/100 ekor;
minggu ke-2 (8-14 hari) 3,1
liter/hari/100 ekor;
minggu ke-3 (15-21 hari) 4,5
liter/hari/100 ekor dan
minggu ke-4 (22-29 hari) 7,7
liter/hari/ekor.
Jadi jumlah air minum yang
dibutuhkan sampai umur 4 minggu adalah sebanyak 122,6 liter/100 ekor. Pemberian
air minum pada hari pertama hendaknya diberi tambahan gula dan obat anti stress
kedalam air minumnya. Banyaknya gula yang diberikan adalah 50 gram/liter air.
- Fase finisher (umur 30-57
hari), terkelompok dalam masing-masing minggu yaitu
minggu ke-5 (30-36 hari) 9,5 lliter/hari/100 ekor;
minggu ke-5 (30-36 hari) 9,5 lliter/hari/100 ekor;
minggu ke-6 (37-43 hari) 10,9
liter/hari/100 ekor;
minggu ke-7 (44-50 hari) 12,7
liter/hari/100 ekor dan
minggu ke-8 (51-57 hari) 14,1
liter/hari/ekor.
Jadi total air minum 30-57 hari
sebanyak 333,4 liter/hari/ekor.
3. Pemberian Vaksinasi dan Obat
Vaksinasi merupakan salah satu cara
pengendalian penyakit virus yang menulardengan cara menciptakan kekebalan
tubuh. Pemberiannya secara teratur sangat penting untuk mencegah penyakit.
Vaksin dibagi menjadi 2 macam yaitu:
Vaksin aktif adalah vaksin mengandung virus hidup. Kekebalan yang ditimbulkan lebih lama daripada dengan vaksin inaktif/pasif. Vaksin inaktif, adalah vaksin yang mengandung virus yang telah dilemahkan/dimatikan tanpa merubah struktur antigenic, hingga mampu membentuk zat kebal. Kekebalan yang ditimbulkan lebih pendek, keuntungannya disuntikan pada ayam yang diduga sakit.
Macam-macam vaksin:
Vaksin aktif adalah vaksin mengandung virus hidup. Kekebalan yang ditimbulkan lebih lama daripada dengan vaksin inaktif/pasif. Vaksin inaktif, adalah vaksin yang mengandung virus yang telah dilemahkan/dimatikan tanpa merubah struktur antigenic, hingga mampu membentuk zat kebal. Kekebalan yang ditimbulkan lebih pendek, keuntungannya disuntikan pada ayam yang diduga sakit.
Macam-macam vaksin:
-
Vaksin NCD vrus Lasota buatan Drh Kuryna
-
Vaksin NCD virus Komarov buatan Drh Kuryna (vaksin inaktif)
-
Vaksin NCD HB-1/Pestos.
-
Vaksin Cacar/pox, virus Diftose.
-
Vaksin anti RCD Vaksin Lyomarex untuk Marek.
Persyaratan dalam vaksinasi adalah:
-
Ayam yang divaksinasi harus sehat.
-
Dosis dan kemasan vaksin harus tepat.
-
Sterilisasi alat-alat.
4. Pemeliharaan Kandang
Agar bangunan kandang dapat berguna
secara efektif, maka bangunan kandang perlu dipelihara secara baik yaitu
kandang selalu dibersihkan dan dijaga/dicek apabila ada bagian yang rusak
supaya segera disulam/diperbaiki kembali. Dengan demikian daya guna kandang
bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi ternak yang dipelihara.
Baca selengkapnya RENCANA USAHA, POTENSI PASAR DAN STRATEGI PEMASARAN PETERNAKAN AYAM PETELUR dan HAMA DAN PENYAKIT AYAM RAS PETELUR
Baca selengkapnya RENCANA USAHA, POTENSI PASAR DAN STRATEGI PEMASARAN PETERNAKAN AYAM PETELUR dan HAMA DAN PENYAKIT AYAM RAS PETELUR